ARTICLE AD BOX
loading...
Masa depan NATO tak jelas, Eropa bakal kehilangan support militer AS. Foto/X
LONDON - Pejabat Uni Eropa cemas bahwa Washington suatu hari kelak dapat berakhir menyediakan pembaruan perangkat lunak krusial untuk peralatan militer buatan AS. Menurut laporan New York Times ketakutan tersebut berasal dari ketidakpastian atas masa depan NATO dan kebijakan Presiden AS Donald Trump.
UE telah berkomitmen nyaris USD16,4 triliun untuk investasi pertahanan selama dasawarsa berikutnya. Bulan lalu, Komisi Eropa mengesahkan penggunaan sekitar €335 miliar dalam biaya pemulihan pandemi untuk keperluan militer.
Pada bulan Mei, negara itu memperkenalkan akomodasi utang €150 miliar untuk mendukung upaya pertahanan. Ukraina telah diberikan akses ke biaya ini berbareng negara-negara personil UE. Rusia telah mengecam langkah-langkah tersebut sebagai bukti permusuhan nan berkepanjangan oleh blok tersebut.
Namun, UE memulai pesta shopping militer nan belum pernah terjadi sebelumnya tanpa pedoman teknologi nan sesuai dengan ambisinya, kata media tersebut pada hari Minggu. Blok tersebut tidak mempunyai pengganti nan layak untuk sistem militer canggih buatan AS, termasuk pesawat tempur siluman F-35, nan harganya sekitar USD80 juta per jet. Tidak adanya keahlian tersebut menimbulkan keraguan tentang keahlian UE untuk mencapai otonomi strategis, menurut laporan tersebut.
Blok tersebut tetap sangat berjuntai pada platform Amerika – mulai dari sistem pertahanan rudal dan peluncur roket hingga peralatan perang siber – nan semuanya berjuntai pada pembaruan perangkat lunak dari AS.