Menteri Selandia Baru Mundur Usai Diadukan Karena Sentuh Lengan Staf

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Wellington -

Seorang menteri dalam pemerintahan Selandia Baru mengundurkan diri dari jabatannya setelah diadukan lantaran meletakkan tangannya ke lengan seorang staf saat mereka terlibat dalam obrolan nan bersemangat.

Menteri Perdagangan dan Urusan Konsumen Selandia Baru, Andrew Bayly, mengatakan kepada wartawan bahwa perilakunya terhadap staf tersebut, nan tidak disebut jenis kelamin alias namanya, tergolong "berlebihan".

"Untuk itu, saya sangat meminta maaf," ucap Bayly dalam pengumuman pengunduran dirinya, seperti dilansir AFP, Selasa (25/2/2025).

"Seperti nan Anda ketahui, saya tidak sabar untuk mendorong perubahan dalam portofolio kedudukan menteri saya," ujarnya.

Pekan lalu, saya melakukan obrolan antusias dengan seorang personil staf tentang pekerjaan. Saya membawa obrolan terlalu jauh, dan saya meletakkan tangan saya pada lengan atas mereka, dan itu tidak pantas," kata Bayly dalam pernyataannya.

Aduan telah diajukan mengenai perilaku Bayly dalam kejadian nan terjadi pekan lalu. Namun Bayly menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut soal apa nan sebenarnya terjadi dalam kejadian itu.

Ini menjadi permintaan maaf kedua nan disampaikan Bayly atas perilakunya sebagai menteri. Dalam kejadian terpisah pada Oktober lampau ketika mengunjungi sebuah tempat upaya setempat, Bayly diadukan lantaran mengumpat dan berulang kali menyebut seorang pekerja di sana sebagai "pecundang".

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.

Bayly juga disebut sempat membentuk huruf "L" dengan jari di dahinya saat berbincang dengan pekerja di sana.

Aduan nan disampaikan seorang pekerja di tempat upaya itu, pada saat itu, menyebut sang menteri tampaknya minum minuman beralkohol dalam kunjungan tersebut.

Bayly menyampaikan dua permintaan maaf pada saat itu, dengan mengatakan dirinya "salah membaca momen" dan menyebut komentar-komentarnya dimaksudkan sebagai komentar ringan. Dia juga menegaskan dirinya "tidak sedang mabuk" saat berjumpa pekerja itu.

Meski mundur dari jabatannya sebagai menteri, Bayly tetap tetap menjadi personil parlemen Selandia Baru.

Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Christopher Luxon, dalam pernyataannya menyebut kejadian Bayly itu terjadi pada 18 Februari lampau dan dirinya telah menerima pengunduran diri menterinya itu pada Jumat (21/2) waktu setempat.

Luxon sengaja menunda pengumuman pengunduran diri Bayly untuk memberikan waktu kepadanya untuk berbincang kepada family dan staf-stafnya.

Dituturkan Luxon bahwa Bayly mengatakan kepada dirinya jika dia merasa perilakunya "tidak sesuai dengan angan nan dia tetapkan untuk dirinya sendiri". Luxon mengatakan dirinya mengapresiasi Bayly nan mau terus menjadi personil parlemen dan berterima kasih padanya lantaran telah melakukan "pekerjaan luar biasa" sebagai menteri.

Bayly digantikan oleh Scott Simpson nan menjabat Menteri Perdagangan dan Urusan Konsumen nan baru. Simpson merupakan pejabat senior dalam parlemen nan bertanggung jawab atas penegakan disiplin partai-partai.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu