ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Muncul rumor Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggantikan posisi Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia. Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Meutya Hafid menepis berita tersebut.
Meutya Hafid menjelaskan, rumor Munaslub ini disebarkan dan ditujukan memecah soliditas Partai Golkar nan saat ini tengah konsentrasi mengawal pemerintahan Prabowo, baik di pelaksana maupun legislatif. Meutya mengatakan seluruh kader Golkar saat ini tengah konsentrasi mengawal program Prabowo.
"Partai Golkar tengah konsentrasi mengawal beragam kebijakan dan program Presiden Prabowo Subianto. Kami mau seluruh program Bapak Presiden dapat berakibat langsung ke masyarakat serta tersampaikan dengan baik. Tidak ada rencana untuk mengadakan Munaslub," ujar Meutya kepada wartawan, Senin (4/8/2025).
"Munculnya rumor mengenai Munaslub dan rumor lain nan beredar kemungkinan untuk memecah Partai Golkar nan tengah solid untuk mendukung dan mengawal program Presiden Prabowo Subianto di pelaksana maupun legislatif. Bahkan kami meyakini seluruh kader Partai Golkar di pusat sampai ke tingkat desa tengah konsentrasi mengawal program-program Bapak Presiden nan berakibat positif bagi masyarakat," ujar Meutya nan juga Menteri Komunikasi Digital RI.
Lebih lanjut, Meutya mengatakan Bahlil saat ini justru tengah menargetkan seluruh musyawarah wilayah (Musda) untuk 38 provinsi selesai akhir tahun 2025 ini. Karena itu, kata Meutya, tidak ada hubungannya dengan munaslub.
Partai Golkar saat ini memang tengah menggelar Musda. Bahlil, beberapa hari lalu, juga menghadiri Musda Golkar Kalsel.
"Ketua Umum Partai Golkar Pak Bahlil Lahadalia menargetkan seluruh Musda untuk 38 provinsi dapat selesai akhir tahun 2025 ini. Sehingga tidak ada hubungannya dengan Munaslub alias isu-isu lain nan berkembang," ujarnya.
Terpisah, Ketua bagian Keagamaan dan Kerohanian Golkar Nusron Wahid juga membantah rumor munaslub Golkar. Nusron menyebut sampai hari ini tidak ada pembicaraan di Istana alias pun di lingkungan Golkar mengenai munaslub.
"Sampai hari ini tidak pernah ada pembicaraan di lingkungan Istana kepada saya ataupun kepada pihak-pihal lain di lingkungan Partai Golkar nan membicarakan tentang masalah rumor munaslub," ujar Nusron nan juga Menteri ATR/BPN.
(whn/gbr)