ARTICLE AD BOX
Serangan rudal balistik Rusia memporak-porandakan Kota Pelabuhan Ukraina. Ada korban tewas dalam kejadian ini.
Dirangkum , Kamis (13/3/2025), rudal Rusia menghantam kota pelabuhan Odesa di Ukraina bagian selatan. Sedikitnya empat orang tewas, dengan sebuah kapal kargo berbendera Barbados mengalami kerusakan akibat serangan rudal tersebut.
Serangan rudal Moskow itu, seperti dilansir AFP, menghantam wilayah Ukraina pada Selasa (11/3) tengah malam, saat otoritas Kyiv menyatakan support terhadap usulan Amerika Serikat (AS) untuk gencatan senjata selama 30 hari dan setuju untuk segera berkompromi dengan Rusia.
Para pejabat Ukraina mengatakan serangan rudal terjadi saat kapal kargo tersebut sedang memuat pasokan gandum nan dimaksudkan untuk dikirim ke Aljazair.
"Sayangnya, empat orang tewas -- penduduk negara Suriah. Korban termuda berumur 18 tahun, nan paling tua berumur 24 tahun. Dua orang lainnya mengalami luka-luka -- seorang penduduk Ukraina dan seorang penduduk Suriah," kata wakil perdana menteri untuk rekonstruksi, Oleksiy Kuleba, dalam pernyataan via media sosial.
"Rusia menyerang prasarana Ukraina, termasuk pelabuhan nan terlibat dalam memastikan keamanan pangan dunia," tuduhnya
Secara terpisah, Gubernur wilayah Dnipropetrovsk melaporkan seorang wanita berumur 47 tahun tewas akibat serangan rudal Rusia nan menghantam pusat kota Kryvyi Rig, nan merupakan kota kelahiran Presiden Volodymyr Zelensky.
Serangan Rudal Rusia
Foto: State Emergency Service of Ukraine in Dnipropetrovsk region via REUTERS
Angkatan Udara Ukraina, dalam pernyataannya, menyebut Rusia secara total telah menembakkan tiga rudal ke wilayah Ukraina dalam semalam, juga meluncurkan 133 drone beragam jenis, termasuk drone tempur jenis Shahed buatan Iran.
Pertahanan udara Ukraina, menurut Angkatan Udara Kyiv, telah menembak jatuh 98 drone di antaranya.
Sebelumnya, Zelensky menyatakan support terhadap usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina. Dia meminta Washington untuk membujuk Rusia agar turut menerima usulan tersebut.
Usulan AS itu dibahas dalam pertemuan antara pejabat AS dan Ukraina nan digelar di Arab Saudi pada Selasa (11/3) waktu setempat, nan dilaporkan berjalan selama delapan jam.
Penasihat keamanan nasional AS, Mike Waltz, nan menghadiri pertemuan di Saudi tersebut, seperti dilansir Associated Press, mengatakan bahwa negosiator "membahas perincian substantif tentang gimana perang ini bakal berhujung secara permanen", termasuk agunan keamanan jangka panjang.
Waltz juga mengatakan bahwa Presiden Donald Trump setuju untuk segera mencabut penangguhan dalam penyediaan support militer AS senilai miliaran dolar Amerika dan melanjutkan kembali aktivitas berbagi info intelijen.
(whn/isa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu