Sambut Dpp Pertuni, Mensos Siap Dukung Pemberdayaan Disabilitas Netra

Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) siap mendukung kemandirian penyandang disabilitas netra melalui program-program pemberdayaan. Dukungan ini selaras dengan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Bikin perencanaan nan baik. nan bisa didukung dari Kementerian Sosial, kita bakal dukung. nan perlu kerja sama dengan pihak-pihak lain bakal kita carikan mitra," kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/7/2025).

Hal tersebut disampaikan Gus Ipul saat menerima audiensi Dewan Pengurus Pusat Persatuan Tunanetra Indonesia (DPP Pertuni) di Kantor Kementerian Sosial, Jumat (4/7/2025).

DTSEN mencatat ada lebih dari 15 juta penyandang disabilitas di Indonesia. Dari jumlah tersebut, penyandang disabilitas terbanyak merupakan penyandang disabilitas netra nan mencapai lebih dari 6 juta jiwa.

Sementara itu Sekretaris Umum DPP Pertuni Rinna Prasarani menyebut sebanyak 80 persen pekerjaan nan digeluti oleh penyandang disabilitas netra adalah masseur alias pemijat. Namun, saat ini banyak pemijat tuna netra nan tidak bisa melanjutkan pekerjaan tersebut lantaran terhalang oleh standarisasi kompetensi.

"Saat ini nan terkendala adalah bahwa mereka belum bisa melanjutkan profesinya secara formil seperti dulu saat mereka bisa buka secara berdikari klinik-klinik pijat tuna netra di tempat nan mereka inginkan," kata Rinna.

Rinna mengatakan pemenuhan standarisasi kompetensi tersebut merupakan tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas netra nan memerlukan waktu untuk beradaptasi. Alhasil, banyak nan terpaksa beranjak profesi, apalagi berakhir menjadi pemijat.

Untuk membantu kemandirian penyandang disabilitas netra, Kementerian Sosial telah memberikan support berupa perangkat bantu tongkat adaptif kepada Pertuni. Tongkat ini bisa mengeluarkan bunyi saat ada getaran alias penghalang di depannya.

Kementerian Sosial juga memberikan support Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada penyandang disabilitas netra. Bantuan bakal disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing penerima manfaat.

(anl/ega)