Serangan Israel Hantam Sekolah Tampung Pengungsi Gaza, 20 Orang Tewas

Sedang Trending 5 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Gaza City -

Rentetan serangan militer Israel menghantam sejumlah sekolah di wilayah Jalur Gaza, nan sekarang digunakan untuk menampung para pengungsi Palestina nan melarikan diri dari perang nan berkecamuk selama 21 bulan terakhir. Sedikitnya 20 orang dilaporkan tewas akibat serangan-serangan Tel Aviv pada Sabtu (5/7).

Israel baru-baru ini memperluas operasi militernya di Jalur Gaza, di mana perang telah menciptakan kondisi kemanusiaan nan mengerikan bagi lebih dari dua juta masyarakat wilayah tersebut.

Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, seperti dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025), mengatakan sedikitnya lima orang tewas dalam serangan nan menghantam sebuah sekolah di Gaza City.

Bassal menyebut serangan lainnya menghantam sebuah sekolah nan letaknya tak jauh dari sekolah pertama nan terkena serangan, hingga menewaskan sedikitnya tiga orang. Sekitar 10 orang lainnya, termasuk anak-anak, mengalami luka-luka dalam serangan nan sama.

Sekolah-sekolah itu digunakan untuk menampung para penduduk sipil nan mengungsi dan berlindung dari pertempuran nan terus terjadi.

Banyak penduduk Gaza mencari perlindungan di sekolah-sekolah dan gedung publik lainnya sejak perang berkecamuk pada Oktober 2023 lalu.

Bassal tidak menjelaskan lebih lanjut soal letak kematian lainnya di Jalur Gaza akibat rentetan serangan militer Israel.

Simak buletin selengkapnya di laman selanjutnya.

Pembatasan media di Jalur Gaza dan kesulitan dalam mengakses banyak wilayah membikin AFP tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah korban dan rincian nan diberikan oleh badan pertahanan sipil.

Sementara itu, saat dihubungi oleh AFP, militer Israel mengatakan tidak dapat mengomentari serangan tertentu tanpa koordinat nan tepat.

Serangan terbaru Israel ini terjadi beberapa jam setelah golongan Hamas menyatakan siap untuk memulai perundingan "segera" membahas usulan gencatan senjata terbaru untuk Jalur Gaza.

Proposal terbaru nan mengatur gencatan senjata selama 60 hari itu muncul menjelang kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Amerika Serikat (AS) pada Senin (7/7) mendatang, dengan Presiden Donald Trump semakin mengintensifkan seruan untuk mengakhiri perang.

(nvc/idh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini