ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah merespons momen rangkulan hangat kedua anak Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, ialah Prananda Prabowo dan Puan Maharani dalam aktivitas Bimbingan Teknis (Bimtek) personil DPR RI dan DPRD di Bali.
Said Abdullah mengatakan keduanya merupakan saudara, kakak dan adik. Sehingga sudah sewajarnya harmonis, dan seyogyanya keduanya harmonis. Bukan hanya sekedar hubungan antar saudara, tetapi juga di jejeran kepartaian secara keseluruhan.
"PDI Perjuangan solid bukan sekedar slogan. Harmoni beliau berdua sebagai anak biologis dan ideologis Ibu Mega dan PDI Perjuangan," tutur Said Abdullah dalam pernyataan resminya, Kamis (31/7/2025).
"Apalagi Mbak Puan dan Mas Prananda sama-sama tumbuh dan dibesarkan dalam rumah besar PDI Perjuangan. Beliau berdua berproses dan ikut memberi warna bagi kiprah PDI Perjuangan kemarin, hari ini dan ke depan. Oleh karena itu kami sangat mensyukuri kiprah beliau berdua untuk ikut membesarkan partai," imbuh dia.
Said juga menegaskan PDI Perjuangan solid di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. Perbedaan pendapat tidak bisa dimaknai sebagai faksional di dalamnya. Justru, menurutnya, perihal itu adalah bentuk dari kerakyatan di PDI Perjuangan.
"Wacana boleh berbeda, tetapi ketika Ibu Ketua Umum memutuskan, kami semua solid mendukung penuh keputusan tersebut," tutur Said.
Dengan demikian, kata Said, keberadaan Puan Maharani dan Prananda Prabowo menopang penuh kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. Keduanya berbagi peran dan penugasan politiknya nan ditujukan untuk kebesaran PDI Perjuangan. Sehingga PDI Perjuangan ada dalam satu faksi di bawah Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan.
"Berkaitan dengan perihal itu, agenda Bimtek DPR dan DPRD se-Indonesia kemarin mau menerjemahkan tugas lebih operasional agar peran politik PDI Perjuangan di DPRD dan DPR bisa lebih produktif," jelasnya.
Said menuturkan Bimtek ini menerjemahkan pengarahan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri agar kader PDI Perjuangan di legislatif bisa lebih produktif, mempunyai pengetahuan kelegislasian nan mempuni dalam menjelaskan kegunaan anggaran, pengawasan dan legislasi.
"Dengan keahlian kelegislasian nan baik, diharapkan oleh Ibu Ketua Umum bisa menjadi mitra pemerintah di wilayah dan pusat nan produktif dalam menjalankan tugas tugas pembangunan," ungkap Said.
Namun, kata dia, posisi ini jangan dimaknai sebagai kegunaan oposisi, seperti juga nan ditegaskan Megawati Soekarnoputri bahwa sistem ketatanegaraan tidak mengenal oposisi, tetapi mitra kerja nan konstruktif bagi pemerintah, baik di pusat dan pemerintah.
Di lain pihak, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menyambut baik posisi PDI Perjuangan sebagai mitra kerja pemerintah nan konstruktif, menjadi kerabat politik nan baik.
"Seperti nan disampaikan Bapak Presiden, bahwa PDI Perjuangan dan Gerindra seperti hubungan kakak adik, dan kami membenarkan dan menyambut baik perihal itu," pungkas Said.
(prf/ega)