ARTICLE AD BOX
loading...
Presiden AS Donald Trump memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa menolak gencatan senjata dengan Ukraina bakal sangat menghancurkan bagi Moskow. Foto/Sputnik
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang hukuman nan menghancurkan jika Moskow menolak kesepakatan gencatan senjata dalam perangnya melawan Ukraina.
Berbicara setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin pada hari Rabu di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa negosiator AS sedang menuju ke Rusia sekarang juga untuk melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan gencatan senjata dengan Ukraina.
Sehari sebelumnya, Kyiv menyetujui gencatan senjata selama 30 hari nan diusulkan AS.
Namun, Kyiv tidak memberikan rincian tentang poin-poin gencatan senjata tersebut.
Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa utusan khususnya, Steve Witkoff, bakal pergi ke Moskow akhir minggu ini.
"Kita bisa saja melakukan hal-hal nan sangat jelek bagi Rusia. Itu bakal sangat menghancurkan bagi Rusia. Namun, saya tidak mau melakukan itu lantaran saya mau memandang perdamaian, dan kita nyaris mungkin menyelesaikan sesuatu," kata Trump kepada wartawan.
"Orang-orang bakal pergi ke Rusia sekarang saat kita berbicara. Dan mudah-mudahan, kita bisa mendapatkan gencatan senjata dari Rusia," paparnya, seperti dikutip dari NDTV, Kamis (13/3/2025).
"Dan jika kita melakukannya, saya pikir itu bakal menjadi 80 persen dari jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah nan mengerikan ini," imbuh Trump saat berbincang tentang perang tiga tahun tersebut.
Peringatan Trump muncul nyaris dua minggu setelah pertikaiannya nan dahsyat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih mengenai sikap AS terhadap perang tersebut.
Dia kemudian menghentikan support militer dan pembagian info intelijen dengan Ukraina tetapi melanjutkannya setelah Kyiv menyetujui usulan gencatan senjata pada hari Selasa.
(mas)