ARTICLE AD BOX
Banyuwangi -
Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, menghadiri penutupan lomba balap sepeda internasional Tour de Banyuwangi Ijen 2025 di Banyuwangi, Jawa Timur. Zita memuji Banyuwangi sebagai salah satu kisah sukses pariwisata di Indonesia.
"Ini arena lomba sepeda nan bukan hanya di dalam negeri tapi sudah levelnya internasional. Tadi nyaris ada 20 grup dari beragam negara, dan ini bukan pertama kali mereka datang. Kalau saya nggak salah, ini sudah nan ke-10 kali," kata Zita usai Closing Ceremony Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi, Kamis (31/7/2025).
Zita mengatakan para peserta dari mancanegara apalagi menyebut Tour de Banyuwangi Ijen sebagai salah satu nan terbaik dari beragam arena nan mereka ikuti. "Kalau kita lihat, nyaris semua peserta luar negeri menyatakan nan terbaik itu ya di Banyuwangi Ijen," ujarnya.
Zita menilai Banyuwangi adalah contoh ideal dalam membangun sektor pariwisata nan berkelanjutan. Menurutnya, keberhasilan wilayah ini bukan hanya dalam menarik wisatawan, tetapi juga dalam membangun ketahanan ekonomi lokal.
Zita menilai Banyuwangi adalah contoh ideal dalam membangun sektor pariwisata nan berkelanjutan. (Brigitta Belia/)
"Banyuwangi ini salah satu very successful story pariwisata di Indonesia. Bukan hanya pariwisatanya, tapi juga konsep keberlanjutannya, ketahanan, dan keberpihakan terhadap ekonomi lokal. Bahkan info terakhir jika saya nggak salah, kemiskinan turun dari 12% ke 6%," jelasnya.
Zita juga menyoroti keberhasilan Banyuwangi dalam menjaga lingkungan dan memberdayakan UMKM. Ia mencontohkan airport Banyuwangi nan mendapat predikat ramah lingkungan meski tanpa pendingin udara (AC), serta minimnya praktik pungli dan keberadaan mal.
"Konsep pariwisata komplit itu ada di Banyuwangi. Airport-nya tanpa AC tapi jadi nan terbaik, sawah dan rimba tetap lestari, tidak ada sampah, tidak ada pungli, tidak ada mal, dan UMKM-nya hidup semua," imbuhnya.
Saat ditanya soal strategi pemerintah pusat dalam mengembangkan sport tourism di wilayah lain, Zita menyebut wisata olahraga menjadi prioritas nan terus didorong lantaran punya pasar unik nan konsisten.
"Sport tourism itu minatnya besar, meskipun khusus. Misalnya cycling, trail run, diving, sampai jet ski. Jumlahnya memang kecil, tapi pasti. Dan Indonesia punya semua akomodasi itu. Mulai dari Rinjani, Danau Toba, Ijen Blue Fire nan hanya ada dua di dunia, dan hanya di Ijen nan bisa dilihat masyarakat," imbuhnya.
(bel/jbr)