Pertama Kali Negara-negara Arab Kecam Hamas, Dipelopori Prancis-saudi

Sedang Trending 21 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX
Jakarta -

Untuk pertama kalinya, negara-negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, dan Turki, kompak mengutuk serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Mereka juga menyerukan golongan militan Palestina tersebut untuk melucuti persenjataannya dan mengakhiri kekuasaannya di Gaza.

Dilansir The Independent, Kamis (31/7/2025), deklarasi nan dikeluarkan dalam konvensi internasional di Markas PBB di New York pada Selasa (29/7) waktu AS tersebut, menandai kecaman pertama terhadap golongan Hamas dari negara-negara Arab.

Prancis, nan berbareng Arab Saudi, menjadi ketua konvensi internasional itu, menyebut deklarasi tersebut "bersejarah dan belum pernah terjadi sebelumnya." Prancis pun menyerukan negara-negara personil PBB untuk mendukung deklarasi nan menguraikan langkah-langkah konkret menuju penerapan solusi dua negara itu.

"Untuk pertama kalinya, negara-negara Arab dan Timur Tengah mengutuk Hamas, mengutuk 7 Oktober, menyerukan perlucutan senjata Hamas, menyerukan pengucilannya dari pemerintahan Palestina, dan dengan jelas menyatakan niat mereka untuk menormalisasi hubungan dengan Israel di masa mendatang," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot.

Namun, meskipun deklarasi tersebut mencakup janji umum untuk "integrasi regional penuh" dan "langkah-langkah konkret dalam mempromosikan pengakuan bersama, koeksistensi damai, dan kerja sama di antara semua negara di kawasan," deklarasi tersebut tidak memuat niat definitif dari para penandatangan untuk membangun hubungan diplomatik penuh dengan Israel.

Deklarasi nan dipelopori oleh Prancis dan Arab Saudi ini ditandatangani oleh Liga Arab, Uni Eropa, Mesir, Qatar, Yordania, Turki, Indonesia, Inggris, Kanada, Irlandia, Spanyol, Italia, Jepang, Brasil, Meksiko, Norwegia, dan Senegal.

Langkah pertama nan diuraikan dalam deklarasi tersebut adalah mengakhiri perang 22 bulan antara Israel dan Hamas.

"Dalam konteks mengakhiri perang di Gaza, Hamas kudu mengakhiri kekuasaannya di Gaza dan menyerahkan persenjataannya kepada Otoritas Palestina, dengan keterlibatan dan support internasional, sejalan dengan tujuan Negara Palestina nan berdaulat dan merdeka," demikian bunyi deklarasi tersebut.

"Setelah gencatan senjata, sebuah komite administratif transisi kudu segera dibentuk untuk beraksi di Gaza di bawah naungan Otoritas Palestina," bunyi deklarasi tersebut.

"Kami mengutuk serangan nan dilakukan Hamas terhadap penduduk sipil pada 7 Oktober," tambah deklarasi tersebut. "Kami juga mengutuk serangan Israel terhadap penduduk sipil di Gaza dan prasarana sipil, pengepungan, dan kelaparan, nan telah mengakibatkan musibah kemanusiaan nan luar biasa dan krisis perlindungan," imbuh deklarasi tersebut.

Deklarasi tersebut mendukung pengerahan misi stabilisasi internasional sementara, nan diamanatkan oleh Dewan Keamanan PBB, dan menyambut baik "kesiapan nan diungkapkan oleh beberapa negara personil untuk menyumbangkan pasukan."

(ita/ita)