Siapa Anthony Aguilar? Tentara Bayaran As Yang Tuding Sniper Israel Tembaki Anak-anak Gaza

Sedang Trending 11 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Anthony Aguilar merupakan mantan tentara penghasilan AS nan tuding sniper Israel tembaki anak-anak Gaza. Foto/BBC

WASHINGTON - Mantan personil pasukan unik Angkatan Darat AS nan bekerja sebagai kontraktor militer, Anthony Aguilar, mengungkapkan sniper Israel selalu bersiap siaga untuk menembak meninggal anak-anak Palestina nan tidak bersenjata di Gaza. Bahkan, sebuah perusahaan tentara penghasilan AS memberi tahu seorang tenaga kerja bahwa dia tidak diizinkan untuk menghalangi mereka.

Mantan Baret Hijau (pasukan unik Angkatan Darat AS) dan kontraktor, Anthony Aguilar, mengungkapkan perintah mengerikan dari militer Israel dalam sebuah wawancara dengan Senator AS Chris Van Hollen nan disiarkan oleh kantornya pada hari Selasa.

Siapa Anthony Aguilar? Tentara Bayaran AS nan Tuding Sniper Israel Tembaki Anak-anak Gaza

1. Saksi Mata saat Kolonel Israel Meminta Sniper Menembaki Anak-anak Gaza

Aguilar mengatakan bahwa seorang letnan kolonel Israel memerintahkannya untuk menurunkan anak-anak Palestina dari bahu seorang pria, tempat mereka berdiri, agar tidak terhimpit oleh kerumunan orang nan kelaparan nan mencoba mengambil bantuan.

“Seorang laki-laki Palestina telah mengangkat beberapa anak agar mereka dapat naik ke bahunya dan naik ke tanggul lantaran mereka terhimpit. Dia [perwira Israel] berkata, ‘Suruh anak buahmu untuk menurunkan mereka,’” kata Aguilar kepada Van Hollen. “Saya seperti, ‘kita bisa mengendalikan ini’… mereka anak-anak.”

Perwira Israel itu meledak, kenang Aguilar, sembari mengancam, “Turunkan mereka sekarang alias saya nan bakal melakukannya.”

Aguilar mengatakan dia mengabaikan ancaman tersebut sebagai "bombastis" hingga seorang tentara penghasilan AS lainnya mengatakan bahwa perwira Israel tersebut telah menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan penembak jitu di pangkalan terdekat, memerintahkan mereka untuk membunuh anak-anak tersebut.

“Salah satu kontraktor… adalah orang Amerika nan bisa berkata Ibrani. Ia berkata, ‘Hei. Ia hanya menyuruh para penembak jitu… untuk menghabisi anak-anak ini',” kata Aguilar.

Ketika Aguilar berhadapan dengan kolonel Israel tersebut, dia menjawab, “Saya bakal mengurus ini jika Anda tidak melakukannya”.

Aguilar mengatakan bahwa anak-anak tersebut akhirnya melarikan diri dari letak kejadian, tetapi dia telah memberi tahu perwira Israel tersebut bahwa dia tidak bakal mengizinkannya menembak anak-anak.

“Mereka tidak mau berada di sana. Mereka tidak bersenjata. Mereka tidak punya sepatu. Salah satu dari mereka tidak mengenakan kemeja. Mereka kelaparan,” katanya.

Baca Juga: Konflik Dinasti Thaksin dan Hun Sen Picu Perang 2 Negara?

2. Tentara Bayaran AS Tak Bisa Intervensi Prajurit Israel

Setelah kejadian itu, Aguilar mengatakan bahwa kepala operasi perusahaan tentara penghasilan AS, Safe Reach Solutions (SRS), memanggilnya keluar dan menegurnya.

"Dia menatap wajah saya dan berkata, 'Jangan pernah bilang tidak kepada klien'."

Aguilar mengatakan dia mendesak COO tersebut tentang siapa pengguna Safe Reach Solution, menambahkan bahwa dia mendapat kesan bahwa perusahaan tersebut telah dipekerjakan langsung oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) nan didukung AS dan Israel.

"Dia berbicara 'Tidak, IDF...kami bekerja untuk mereka," tambahnya, merujuk pada tentara Israel.